Aktivasi BPJS Diminta Dipangkas hingga Tiga Hari

92

415155_620

Minggu, 09 Agustus 2015 | 18:32 WIB

tempo.co – Peneliti sosial dari Prakarsa, Ah Maftuchan, meminta syarat-syarat keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dibuat lebih sederhana. Dimulai pada jangka waktu aktivasi sejak mendaftar. “Saya setuju tiga hari untuk aktivasi,” kata Maftuchan di Jakarta, Minggu, 9 Agustus 2015.

Menurut dia, pelayanan kesehatan adalah sesuatu yang tak bisa ditunda. “Kalau pendidikan, bisa ditunda satu-dua tahun. Soal kesehatan harus segera saat itu juga,” ucap Maftuchan.

Terhitung 1 Juni 2015, BPJS Kesehatan memperpanjang masa tunggu pengaktifan kepesertaan dari tujuh hari menjadi 14 hari. Kebijakan ini berlaku untuk pendaftar peserta bukan penerima upah (PBPU) kelas I dan II. Artinya, PBPU harus menunggu 14 hari setelah mendaftar baru dapat menerima layanan kesehatan melalui BPJS. Keluhan mengenai lamanya proses aktivasi pun banyak disuarakan.

Menanggapi permintaan itu, Asisten Manajer Hubungan Antar Lembaga BPJS Suciati Mega Wardhani mengatakan masa pengaktifan 14 hari tidak ditetapkan sembarangan. “Ini demi edukasi masyarakat,” ujarnya.

Menurut Suciati, selama ini, banyak kasus peserta BPJS mendaftar berdekatan dengan waktu dia berobat. Setelah membayar premi satu kali yang besarnya hanya Rp 25 ribu, tutur Suciati, mereka langsung mengklaim biaya operasi yang mencapai ratusan juta. “Lalu, setelah operasi, tidak pernah bayar iuran lagi,” katanya.

Dengan masa aktivasi tertentu, ucap Suciati, masyarakat dapat mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari sebelumnya. “Misalnya, ibu hamil jangan membuat BPJS mepet dengan waktu kelahiran,” ujarnya. “Dari pertama mengetahui kehamilan, bisa langsung mendaftar.”

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

BERIKAN KOMENTAR

POPULER SEPEKAN

Ada anekdot yang pernah penulis baca, tersebutlah seorang remaja di beri tantangan untuk menghasilkan uang dari sebuah lahan sawah, dengan...

Tahun lalu 2015 adalah tahun pertama saya mulai rutin olah raga berlari. Sebeneranya memilih olah raga lari ini bukan keinginan sendiri,...

Herodotus berusaha memahami apa yang telah terjadi, mengapa hal itu terjadi dan secara eksplisit dia mengenali bahwa untuk memafhumi peristiwa, orang tak perlu melihat kepada mitos-mitos Yunani atau karya-karya Homer.

Bagi orang yang pernah berkecimpung di dunia gerakan, maka kondisi hari ini patut menjadi refleksi bersama, terlebih statement salah satu...

Sebuah bidal menyebutkan, siapa tersentuh cinta maka mendadak ia bisa menjadi penyair. Tak menutup kemunginan juga menjadi seorang fotografer. Lantas apa jadinya jika sajak dan foto dikawinkan? Lukisan Cina kuno membuka jalan penafsiran puisifoto itu.