Dokter Protes Tarif Medis Program BPJS Kesehatan Lebih Murah dari Biaya Parkir

Dipublikasi diTribunnews
282

Sejumlah dokter memprotes program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Mereka beranggapan pemerintah belum mau memikirkan nasib mereka dalam program tersebut.

“Konsep BPJS berdasarkan INA-CBG’s itu tidak mencakup komponen jasa medis. Itu hanya mengakomodasi paket-paket saja,” keluh Presidium Ikatan Dokter Indonesia, Yadi Permana, saat diskusi di Pasar Festival Kuningan, Jakarta, Minggu (9/8/2015).

Menurut Yadi, dalam program BPJS, dokter hanya menerima biaya jasa medis sebesar Rp 2.000 per pasien. Yadi merasa tak heran jika banyak dokter mengeluhkan soal belum baiknya sistem BPJS.

“Bahkan lebih murah dari biaya parkir. Atau ya untuk biaya pipis sajalah. Seharusnya dokter itu diberi tarif yang pantas sehingga pelayanannya lebih baik,” kata dokter spesialis onkologi itu.

Yadi membeberkan IDI pernah merekomendasikan pemerintah soal biaya jasa medis dalam sistem BPJS. Ia mengambil contoh biaya jasa medis bagi dokter umum, yakni Rp 15 juta per bulan untuk seluruh pasien.

“Jadi ini bukan karena dokter mata duitan. Masih banyak dokter yang memiliki hati melayani masyarakat, terutama di daerah pelosok. Tapi pertanyaannya mau sampai kapan pemerintah tidak perhatikan hal seperti itu?” sambung dia.

BERIKAN KOMENTAR

POPULER SEPEKAN

Ada anekdot yang pernah penulis baca, tersebutlah seorang remaja di beri tantangan untuk menghasilkan uang dari sebuah lahan sawah, dengan...

Tahun lalu 2015 adalah tahun pertama saya mulai rutin olah raga berlari. Sebeneranya memilih olah raga lari ini bukan keinginan sendiri,...

Herodotus berusaha memahami apa yang telah terjadi, mengapa hal itu terjadi dan secara eksplisit dia mengenali bahwa untuk memafhumi peristiwa, orang tak perlu melihat kepada mitos-mitos Yunani atau karya-karya Homer.

Bagi orang yang pernah berkecimpung di dunia gerakan, maka kondisi hari ini patut menjadi refleksi bersama, terlebih statement salah satu...

Sebuah bidal menyebutkan, siapa tersentuh cinta maka mendadak ia bisa menjadi penyair. Tak menutup kemunginan juga menjadi seorang fotografer. Lantas apa jadinya jika sajak dan foto dikawinkan? Lukisan Cina kuno membuka jalan penafsiran puisifoto itu.