
Terkait upaya melindungi dan menghormati hak-hak penyandang disabilitas, media sangat berperan penting untuk meningkatkan perhatian publik terhadap hak-hak penyandang disabilitas.
Donny Limungas, presidium Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI), mengungkapkan, kebanyakan media kini menyoroti isu yang menyangkut pemerintahan saja, namun kurang memerhatikan isu penyandang disabilitas, baik itu mengenai kesejahteraannya maupun kelayakkan pemberdayaannya.
Hal ini diungkapkanmya dalam konferensi pers mengenai penyandang disabilitas di Cafe de’Resto, Jakarta, Senin (17/8).
“Media harus berperan dalam mengedukasi masyarakat agar pikirannya dapat terbuka bahwa disabilitasi bukanlah aib,” tungkas Donny.
Dikatakan Donny, media harus berperan aktif membantu merubah pola pikir masyarakat yang masih dianggap belum terbuka terhadap penyandang disabilitas. Rata-rata masyarakat menganggap kehadiran penyandang disabilitas sebagai masalah sosial yang menyusahkan.
Selain itu, lanjutnya, media juga berperan penting bagi pemerintah sebagai pengontrol sosial. Berdasarkan pengamatannya selama ini, pemerintah baru bergerak “terjun lapangan” membantu penyandang disabilitas ketika media mengangkat isu tentang hal tersebut.
Berdasarkan hal ini, Donny berharap media dapat membentuk pola komunikasi kerja sama dengan baik supaya menjadi gerakan bersama, tanggung jawab bersama, dan bukan isu musiman. Sekiranya media juga dapat menjadi perantara bagi masyarakat untuk lebih peduli dan menghargai penyandang disabilitas.
Selain itu, untuk melindungi hak penyandang didabilitas, ia juga menyebutkan, ke depannya tetap berusaha mendorong terbentuknya undang-undang sesuai dengan draf yang diajukan.
Syeba Jubilee/EPR